KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT (Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan Hadis Riwayat Muslim dari Mustaurid)
A. HADIS RIWAYAT MUSLIM DARI ABU HURAIRAH DAN HADIS RIWAYAT MUSLIM DARI MUSTAURID
1. Hadis Riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah
عن أبي هريرة قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اللهمَّ أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِيْ، وَأَصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِيْ أَخِرَتِيْ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَة لِيْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: “Ya Allah, perbaiki bagiku agamaku yang menjadi penjaga urusanku, dan perbaiki bagiku duniaku yang di dalamnya ada penghidupanku, dan perbaiki bagiku akhiratku yang kesana tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini selalu menambah kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematian sebagai kebebasanku dari kejahatan” (HR.Muslim)
Penjelasan Hadis
Allah Swt. adalah tempat meminta dan tempat bergantung. Tempat berkeluh kesah dari segala masalah. Tempat mencurahkan resah dan gundah setiap hambanya. Dalam kondisi seperti itu maka berdoalah kepada-Nya. Allah mengisyaratkan dalam QS. Ghafir (40):60 sebagai berikut:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Dan Allah melaknat orang-orang yang menyombongkan diri karena tidak mau berdoa kepada-Nya.
Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah tersebut mengisyaratkan lima hal penting yang harus menjadi permohonan kepada Allah dalam doa-doa kita.
1. “Ya Allah, perbaiki bagiku agamaku yang menjadi penjaga urusanku”.
Ini mengisyaratkan betapa pentingnya berpegang teguh pada agama Allah. Jika agama seseorang rusak, maka rusak pula kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat. Dan begitu pula jika agamanya baik, maka baik pula kehidupannya di dunia dan akhirat.
Sedemikian pentingnya berpegang teguh dengan agama. Dalam QS. Ali Imran (3):85 Allah berfirman:
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Artinya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.”
Dengan demikian maka selayaknyalah kita memohon agar selalu dapat pertolongan Allah dalam perbaikan agama. Dengan semakin baik agama kita, maka menjalankan kehidupan dunia ini pun akan semakin baik. Kita akan menjadikan kehidupan dunia senantiasa sejalan dengan perintah-perintah Allah, tetapi sebaliknya semakin lemah agama kita maka akan semakin jauh pula dari ketaatan kepada Allah.
Sebagai jalan untuk perbaikan agama adalah memedomani Al-Qur’an dan hadis. Keduanya adalah pedoman hidup keselamatan dunia dan akhirat. Sabda Rasulullah Saw. dalam hadis riwayat Muslim: “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah Rasulullah Saw.”
2. “Ya Allah perbaiki bagiku duniaku yang di dalamnya ada penghidupanku”.
Ini mengisyaratkan bahwa kita boleh meminta kepada Allah agar urusan dunia menjadi baik. Meminta rezeki yang halal, cukup, dan bermanfaat. Meminta keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Meminta kebutuhan dunia baik sandang, papan, dan pangan serta pekerjaan untuk dekat dengan Allah Swt. Meminta ilmu yang bermanfaat untuk menuju akhirat. Sehingga dengan ketercukupan dunia tersebut menjadi tenang dan tentram. Dalam QS. An-Nahl (16): 97 Allah berfirman:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Tujuan hidup seorang muslim adalah akhirat. Surga adalah puncak cita-cita seorang muslim. Maka seorang muslim berpendirian “Padahal kehidupan Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” QS. al-A’la (87):17. Dan mereka yakin bahwa cinta dunia hanya akan membawa bencana.
3. “Ya Allah perbaiki bagiku akhiratku yang kesana tempat kembaliku.”
Ini permintaan kepada Allah agar selalu dapat beramal saleh sampai ajal menjemput. Apa pun yang kita miliki, mintalah kepada Allah agar dapat menghantarkan kita ke kebahagiaan akhirat.
4. “Ya Allah jadikanlah hidup ini selalu menambah kebaikan bagiku.”
Ini permintaan agar umur yang Allah berikan dapat digunakan untuk selalu berbuat baik. Dapat melaksanakan ibadah baik langsung kepada Allah melalui salat, puasa, dan haji ataupun melalui sesama manusia dengan infak dan sedekah.
5. “Ya Allah jadikanlah matiku sebagai kebebasanku dari kejahatan”
Dalam doa ini berisi harapan agar ketika kematian tiba Allah membebaskan, memaafkan atas kejahatan, kesalahan, kekeliruan selama hidup di dunia. Dengan datangnya kematian benar-benar dapat kembali kepada Allah dengan husnul khatimah. Dan dengan kemati, sebagai akhir perilaku yang tidak sesuai dengan perintah Allah.
2. Hadis Riwayat Muslim dari Mustaurid
حدثنا قيس، قال سمعت مستوردا، أخا بني فهر، يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم وَاللهِ مَاالدُّنْيَا فِيْ الْأَخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسّبَابَةِ – فِيْ الْيَمِّ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعْ؟ (رواه مسلم)
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Qais, berkata: Aku mendengar Mustaurid, salah seorang dari bani Fihr berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Demi Allah, tidaklah dunia di akhirat kecuali seperti sesuatu yang dijadikan oleh jari salah seorang dari kalian -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk- di laut maka perhatikanlah apa yang dibawa." (HR. Muslim)
Penjelasan Hadis
Hendaknya manusia berhati-hati dengan dunia, karena ia tampak menyenangkan dan menggiurkan. Jangan sampai karena terpesona dengan indahnya dunia kelak di akhirat yang kekal menjadi sengsara. Dalam QS. Ali-‘Imran (3):14 Allah berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Demikian menggiurkannya dunia, tetapi yang paling mulia adalah kembali kepada Allah dengan amal saleh.
Maka dalam hadis Riwayat Muslim dari Mustaurid memberikan peringatan kepada kita bahwa dunia ini bagai air diujung jari yang dicelupkan kelautan. Dunia ini sangat sedikit, kecil dan sementara.
Sebagai orang yang beriman harus memiliki pandangan bahwa yang ada di dunia ini, baik harta, kekuasaan, dan kekuatan materi apapun hanyalah sebagai sarana untuk amal akhirat. Dunia ini adalah jembatan penyebrangan menuju akhirat untuk menuju surga. Dan surga hanya diperuntukan bagi orang-orang senantiasa beramal saleh selama di dunia.